Jumat, 10 Juni 2011

MENELANTARKAN ATAU MENGANIAYA ISTRI DAN ANAK-ANAK MENDATANGKAN AZAB

Tadi pagi saya mendengar berita dari salah satu chanel televisi. Dikabarkan seorang anak membakar bapaknya hidup-hidup, karena anak tersebut tidak tahan melihat penderitaan yang dialami ibunya. Bapaknya melakukan poligami, tetapi bapaknya berbuat tidak adil. Bapaknya juga menganiaya ibunya yang lemah dan tanpa pikir panjang, anak tersebut berinisiatif untuk mengakhiri penderitaan ibunya dengan cara membakar si bapak sampai mati.

Ada lagi berita yang tidak kalah membuat orang terperangah, seorang perempuan berstatus istri kedua membunuh suaminya sendiri karena dia mengetahui suaminya memutuskan untuk memiliki istri ketiga.

Beberapa waktu lalu dan masih bersumber dari berita di salah satu chanel televisi, saya juga pernah mendengar berita seorang anak menikam bapaknya karena anaknya ingin membela ibunya yang dianiaya oleh bapaknya.

Dari berita-berita tersebut seharusnya orang-orang berakal dapat mengambil pelajarannya. Keburukan anak adalah contoh dari orang tuanya. Apabila seorang anak sampai berani membunuh atau membakar orang tuanya sendiri, itu karena disadari maupun tidak orang tuanya selalu mencontohkan sikap kasar dan aniaya. Sejak kecil si anak merekam contoh perilaku kasar dan aniaya yang diperbuat bapaknya kepada ibunya.

Silahkan melakukan poligami, tetapi pikirkan dengan baik sebelum memtuskan sesuatu, terlebih lagi hal besar seperti poligami. Pastikan niat anda hanya mengharap ridho Allah bukan sekedar dorongan syahwat disebabkan mata anda yang tidak terjaga, sehingga tidak tahan melihat kecantikan perempuan yang haram anda dekati dan haram pula anda pandangi.

Pilih perempuan karena kebaikan agamanya dan perempuan yang tidak membawa contoh buruk bagi anak-anak anda, contoh buruk seperti senang mengumbar aurat, sering mengucapkan kata-kata kotor, bersikap boros, kasar, dengki dan segala keburukan yang akan ditularkan kepada anak-anak.

Dan anda sebagai suami, pastikan anda berakhlak baik dan mampu berlaku seadil-adilnya. Banyak suami yang merasa mampu berlaku seadil-adilnya sebelum dia melakukan poligami, tetapi ternyata mengalami lupa ingatan setelah poligami terjadi. Lupa dengan janji keadilan yang diproklamirkannya. Lebih parah lagi, banyak suami setelah melakukan poligami jadi lupa ingatan terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya untuk berbuat adil kepada para istri dan anak-anak.

“SUDUT PANDANG” kali ini ingin mengingatkan kepada para pembaca yang telah melakukan poligami untuk berakhlak baik kepada para istri-istri pilihan anda, dan jangan sekali-kali menganiaya atau menelantarkan salah satu diantara istri-istri dan anak-anak anda. Tentunya para pembaca tau betul bahwa nabi Muhammad telah mengabarkan yakni Allah akan mudah mengabulkan doa orang-orang lemah yang teraniaya. Terpuji istri dan anak anda serta sangat tercela diri anda, bila mereka tetap mendoakan anda dengan doa yang baik meskipun anda telah menyakiti mereka. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang lemah yang disakiti akan memintakan balasan yang setimpal kepada Allah untuk orang yang menganiaya dirinya.

Tidak heran bila “SUDUT PANDANG” banyak menemukan kejadian nyata yang sangat menjadi pelajaran bagi setiap laki-laki muslim. Berikut ini adalah salah satu dari banyak kejadian nyata yang sebenarnya ingin disampaikan dalam tulisan kali ini.

Seseorang berasal dari kota Ambon bercerita tentang kehidupan rumah tangga poligami yang pernah dijalani oleh kakak laki-lakinya. Bukan bermaksud membuka aib, tetapi dimaksudkan agar menjadi bahan pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Kakak laki-lakinya yang bertempat tinggal di Jawa, pernah terpikat oleh seorang perempuan selain istri pertamanya kemudian dia melakukan poligami. Akibat bujuk rayu istri muda, akhirnya kakak laki-lakinya menelantarkan istri pertamanya dan juga anak-anaknya. Kehidupan miskin dan kesusahan menaungi istri pertama kakaknya dan juga anak-anak kakaknya, hingga mereka diusir dari rumah kontrakan karena tidak sanggup membayar. Sebuah kamar kos murah berukuran kecil menjadi tempat tinggal anak-anak dan istri pertamanya. Tidak peduli dengan kepayahan yang dialami anak-anak dan istri pertamanya, kakak laki-laki itu tetap bisa tidur nyenyak memeluk istri mudanya di dalam rumah yang layak. Hewan yang tidak berakal masih peduli dengan anak-anaknya, tetapi bagaimana bisa manusia yang seharusnya berakal berperilaku buruk melebihi hewan dengan menelantarkan anak-anaknya.

Di dalam kamar kos sempit istri pertamanya meletakan barang-barang dan anak-anaknya yang sedih tidur berdesakan. Karena telah menganiaya anak-anak dan istri pertamanya, tibalah azab dari Allah berupa penyakit stroke parah. Dan pertolongan Allah juga datang kepada istri pertamanya yang teraniaya yakni berupa tempat tinggal yang lebih layak daripada satu kamar kos kecil dan menghampiri juga rezeki berupa harta. Tidak sudi hidup bersama suami yang menderita stroke, akhirnya si istri muda meninggalkan suaminya di rumah sakit, pergi membawa anak tunggal hasil hubungan mereka. Sebelum pergi, si istri muda telah mengumpulkan uang yang diberikan teman-teman suaminya, yang datang menjenguk. Setelah uang dan harta lain dikumpulkan, si istri muda pergi dan tidak pernah kembali lagi.

Azab Allah di dunia telah ditunjukan dengan sangat keras. Kakak laki-laki tersebut tidak mampu melakukan apapun. Bertahun-tahun istri pertamanya yang memenuhi kebutuhan suaminya. Bertahun-tahun anak-anaknya yang telah diterlantarkan merawat ayah mereka yang tidak berhati. Hingga tulisan ini selesai pengetikannya, laki-laki tersebut masih menderita stroke namun sudah bisa bicara, bisa berjalan tertatih dan kembali menghisap rokok kesukaannya.

Para pembaca yang baik hati, di luar keseharian anda ada banyak orang-orang yang telah menerima ganjaran akibat menganiaya dan menelantarkan istri serta anak-anak kandungnya, dan saya harap bukan anda yang selanjutnya menerima ganjaran dari Allah.

Jangan menyombongkan diri karena saat ini anda masih gagah perkasa, jangan menyombongkan diri karena karir anda menanjak tinggi, jangan menyombongkan diri karena uang anda melimpah, jangan menyombongkan diri karena saat ini anda digandrungi para perempuan genit, dan jangan menyombongkan diri karena anda masih muda. Jika tuhan berkehendak, dalam sekejap anda akan terpuruk dan jatuh dalam kehinaan. Dengan kehendak tuhan juga akhirnya anda akan merendahkan diri, dihadapan orang-orang yang dulu padanya anda pernah menyombongkan diri.

Tidak heran bila seorang pengusaha sukses beromset miliyaran perbulan asal kota Sidoarjo pernah mengungkapkan rahasia suksesnya, dua diantaranya adalah memuliakan dua orang ibunya dan memuliakan istrinya yang dia putuskan cukup seorang saja. Memuliakan dua ibu dan satu istri adalah sesuatu yang sudah cukup sulit bagi orang-orang yang berfikir panjang memprediksi masa depan.

Ketahuilah para pembaca, perlakuan anda terhadap istri menjadi cermin kadar keimanan diri anda sendiri, sebagaimana Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam;

أكمل المؤمن إيمانا أحسنهم خلقا و خياركم خياركم لنساءهم (الترمذي عن ابي هريرة)

(Mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya)

Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi. (HR. Abu 'Asaakir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar