Jumat, 10 Juni 2011

POLIGAMI BAGAI DUA SISI UANG KOIN

Poligami bagaikan dua sisi uang koin, bisa saja membawa kebaikan dan bisa juga membawa keburukan di dunia, serta menjerumuskan dalam kepedihan di neraka. Betapa banyak rumah tangga yang hancur akibat poligami dan membuat laki-laki justru semakin tidak tenang dan tidak nyaman saat bersama istri-istrinya. Istri-istri nabi yang mulia saja tidak luput dari konflik antara yang satu dengan lainnya, jika anda memiliki pengetahuan agama yang baik pasti mengetahui hal ini dan pernah membaca hadits-haditsnya. Sedangkan perempuan-perempuan zaman sekarang coba perhatiakan, tentu perempuan-perempuan zaman sekarang tidak sebanding dengan istri-istri nabi yang merupakan perempuan-perempuan yang telah dijamin surganya. Apakah benar perempuan-perempuan zaman sekarang yang tidak sebanding dengan istri-istri nabi Muhammad, mereka mampu hidup tanpa konflik sama sekali apabila di poligami? Setidak-tidaknya akan ada pihak perempuan yang tersakiti.

Nabi telah mengabarkan bahwa perempuan itu bengkok bagaikan tulang rusuk. Setiap perempuan pasti ada saja kebengkokannya. Sering ataupun tidak, para istri pasti ada perasaan saling iri contohnya karena masalah uang, masalah pendidikan anak, masalah perhatian suami atau apa saja yang dapat menyulut konflik. Bagus kalau rasa iri itu tidak berkembang menjadi dengki, sebab bila rasa iri telah bermetamorfosa menjadi rasa dengki, maka yang terjadi adalah saling menyakiti, menganiaya dan juga menjatuhkan lawannya di depan anda (suami) dengan berbagai cara, sehingga akhirnya bisa saja anda yang telah dibutakan perempuan juga ikut berperilaku buruk kepada istri anda yang lain dan berbuat tidak adil. Sering kali konflik antar sesama istri tidak diketahui suami, sebab biasanya mereka melancarkan perang dingin dibelakang suami. Istri anda yang baik akhlaknya akan berusaha diam karena tidak ingin membuat suaminya pusing tujuh keliling, lalu istri anda yang berakhlak buruk juga akan berusaha diam agar seolah tidak terjadi apapun dan akan bermuka dua dihadapan anda.

Dan hidup anda akan semakin rumit bila ternyata semua istri anda merupakan perempuan-perempuan yang berakhlak buruk. Betapa banyak laki-laki yang pulang ke rumah istri pertamanya, mendapatkan omelan yang membuat telinga panas. Lalu ketika pulang ke rumah istri ke dua, mendapatkan seribu keluhan yang memusingkan. Kemudian ketika pulang ke rumah istri ke tiga, dibombardir oleh banyak permintaan ini dan itu yang menguras kantong dan memaksa anda semakin memeras keringat untuk memenuhinya.

Berikut ini adalah ungkapan hati seorang badui:
Aku menikahi dua orang wanita karena ketidaktahuanku yang parah terhadap kesengsaraan yang akan dialami oleh orang yang beristeri dua.
Awalnya aku berjalan di antara keduanya bagaikan seekor kambing yang digembalakan diantara dua ekor kambing betina terhormat.
Sehingga baru mengerti ternyata aku bagaikan kambing yang pergi pagi dan sore hari yang berkeliling di antara dua ekor serigala jahat.
Keridhaan yang ini akan memicu kemarahan yang lain sehingga aku tidak pernah selamat dari salah satu dari dua kemarahan.
Dalam hidup ini aku singkirkan semua bahaya demikian juga dengan bahaya di antara dua madu.
Untuk yang ini satu malam dan yang lainnya satu malam juga.
Selalu ada celaan pada kedua malam tersebut.

Kebengkokan dan keburukan satu istri lebih baik daripada hidup dengan banyak kebengkokan dan hidup dengan banyak keburukan. Namun bila anda benar-benar mampu memastikan segalanya akan berjalan baik-baik saja dan memastikan keputusan anda tidak akan menjerumuskan ke dalam neraka yang menyala-nyala, maka jalani dengan berfikir panjang dan matang, bersikaplah bijaksana dan seadil-adilnya.

Para pembaca hindari kertegesaan, kecerobohan dan kebodohan, jangan sampai bersikap seperti orang dungu yang menggali lubang untuk menjatuhkan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar